Ahlan Wa Sahlan!

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Minggu, 31 Oktober 2010

Bagaimana menghilangkan Marah

Sifat pemarah itu berasal daripada sifat sombong (ego). Lagi besar ego seseorang lagi besar marahnya. Ini berkaitan pula dengan kedudukan seseorang. Kalau tinggi kedudukan seseorang, besar pangkatnya, banyak hartanya, ramai pengikutnya, maka akan tinggilah ego seseorang dan akan menjadi-jadilah pemarahnya. Sebaliknya jikalau kurang segalanya, maka akan kuranglah egonya dan akan kurang jugalah pemarahnya.
Sifat pemarah ini ada pada hampir semua orang seperti juga hasad dengki. Kenapa kita mesti marah ? Telah berkata Mujahid di dalam sebuah bait syair
"Takdir Allah telah putus dan putusan Allah telah terjadi. Istirahat kan hati dari kata-kata "Barangkali" dan "Kalau".
Setiap kelemahan dan kekhilafan manusia adalah ujian untuk kita. Allah mahu melihat bagaimana sabarnya kita dan malu kita kepada Allah dengan mengucapkan " Inna lillahi wainna lillahi raji'un.". Pernah ditanya Ahnaf bin Qais, bagaimana dia boleh mengekalkan sifatnya yang lemah lembut itu. Ahnaf menjawab : " Aku belajar dengan Qais bin Asim yaitu pada satu hari sedang berehat-rehat, masuk hambanya membawa panggang besi yang berisi daging panggang yang masih panas. Belum sempat daging itu diletakkan dihadapan Qias, tanpa sengaja besi pemanggang yang panas itu jatuh terkena anak kecil Qais. Menjerit-jeritlah si anak, kesakitan dan kepanasan sehingga meninggal dunia. Qais yang melihat peristiwa itu dengan tenang berkata kepada hambanya yang sedang pucat dan menunggu hukuman " Aku bukan sahaja tidak marah kepada kamu tetapi muali hari ini aku akan membebaskan kamu." Begitulah sopan santunnya dan pemaafnya Qais bin Asim" Kata Ahnaf mengakhiri ceritanya.
Bukannya Qais tidak menyayangi anaknya tetapi Qais memandang segala kejadian itu adalah dari Allah. Jikalau dia bertindak memarahi hambanya, maka hakikatnya dia memarahi Allah. Dia redha dengan ujian yang ditimpakan kepadanya. Tidak ada di dalam kamus hidupnya perkataan kalau atau barangkali. Hatinya tidak terasa dia " tuan" kerana apa yang ada padanya dirasakan amanah dari Allah. Yang bila sampai ketikanya Allah akan ambil kembali.
Kita mesti obati hati kita. Kita mesti membuangkan rasa rasa "ketuhanan"
kita yang menyebabkan kita menjadi pemarah dengan melakukan mujahadah nafsi. Di antara langkah yang perlu kita hadapi untuk menghilangkan marah ialah :

  1. Mula-mula kita perlu malu dengan Allah s. w. t akan segala tindak-tanduk kita. Allah memerhatikan segala perlakuan dan sikap biadab kita.
  2. Bila datang rasa hendak marah, ingatlah kita ini hanyalah manusia yang hina.
  3. Banyakan berdiam diri dan berdoa kepada Allah agar Allah selamatkan kita daripada sifat marah.
  4. Hendaklah ingat kesan daripada sifat marah itu mungkin akan membawa kepada permusuhan dan pembalasan dendam dari orang yang anda marahi.
  5. Coba bayangkan betapa buruknya rupa kita ketika kita sedang marah. Ianya lebih buruk daripada perlakuan seekor binatang jikalau anda di dalam keadaan yang marah.
  6. Apabila datang marah, banyakkan baca Ta'awwuz (A'uzubillahi minas Syaitanirrajim) kerana marah itu datangnya daripada syaitan.
  7. Apabila marah sedang memuncak, ambil wudhu keranawudhu dapat menenangkan api kemarahan yang sedang membara.
  8. Jikalau tidak boleh hilang marah dengan hal tersebut di atas, hendaklah tidur. Kerana ianya akan meredakan perasaan marah apabila bangkit daripada tidur.
  9. Tauhid kita perlu tepat. Setiap sesuatu itu datangnya dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kenapa kita perlu marah. Kalau kita bersalah, kita tidak suka orang memarahi kita. Maka begitulah orang lain yang melakukan kehilapan, juga tidak suka dimarahi. Tegurlah dengan lemah lembut dan kasih sayang.

Satu cara lagi, apabila datangnya marah, sedangkan anda berdiri, maka duduklah, sekiranya duduk, maka bersandarlah, Insha Allah kemarahan akan mulai reda.
Dengan cara demikian, seperti ulasan saudara fansuri, keegoan akan berkurangan. Tetapi apa yang berlaku, apabila naik marah, yang bersandar akan mula menetapkan duduknya dan seterusnya berdiri, maka kemarahan sudah tidak dapat dikawal.

Marah artinya gerakan nafsu diri, seketika meluap darah jantung dari suruhan
syahwat utk mempertahankan diri dan utk melepaskan dendam. Cuma kemarahan itu tidak boleh timbul kalau tidak pada tempat dan waktunya. Bila kemarahan
telah timbul tidak ditahan dengan fikiran dan akal sebelum dia menjalar, tidak ubahnya dia dengan api yg membakar, darah naik laksana wap, memenuhi otak, sehingga gelap menyelubungi hati sehingga tidak sanggup berfikir. Menyelimuti seluruh urat saraf, penglihatan nampak kecil bila memandang orang, ketika itu pertimbangan hilang, akal tertutup, fikir tersentak, angan-angan habis.
Orang yg marah adalah laksana gua batu yg terbakar api terkurung di dalamnya dan angin masuk juga mengipasnya sehinggalah terkumpullah di dalam gua asap dan wap yang menambahkan panas.. Kedengaran api memakan kelilingnya habis menjadi bara Meskipun diusahakan menyiram.. maka air penyiram itu akhirnya akan menjadi minyak tanah menambah kerasnya api.
berbanyak-kanlah.. beristighfar itulah senjata orang2 mukmin.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Jajal

Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar memiliki arti penting bagi siswa, karena melalui pembelajaran bahasa, Indonesia inilah pertama kali diletakkan kemampuan dasar berbahasa indonesia. Keadaan ini menjadi bertambah penting karena sebagian anak dirik yang memasuki sekolah dasar hampir tidak memiliki latar belak ng. Berbahasa Indonesia khususnya anak-anak di desa atau di daerah terpencil. Salah satu aspek atau bidang dari pengajaran Bahasa Indonesia yang memegang peranan penting adalah pengajaran membaca dan menulis, tanpa memiliki kemampuan membaca dan menulis sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari atau di kelas tinggi.
Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar utama dan pertama bagi siswa yang baru memasuki Sekolah Dasar, baik untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sendiri untuk mata pelajaran yang lain. Mengingat pentingnya peranan membaca dan menulsi tersebut maka guru bisa mengajar dengan benar. Pembelajaran Bahasa Indonesia permulaan, akan mudah dipahami siswa dengan menggunakan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), karena metode ini dipandang sangat cocok dengan jiwa anak atau siswa kelas rendah. Metode SAS ini dipandang baik diterapkan karena metode ini menganut prinsip ilmu bahasa umum, bahwa bentuk bahasa terkecil adalah kalimat, metode ini memperhitungkan pengalaman berbahasa anak dan metode ini menganut prinsip menemukan sendiri.
Dari paparan di atas, kemampuan membaca dan menulis sejak dini harus membutuhkan bimbingan, bimbingan yang digunakan dengan penerapan metode SAS.

Jumat, 29 Oktober 2010

"cinta menurut ilmu nahwu"

-seperti kalimat isim,
cintaku tak dibatasi oleh wktu..

-seperti mubtada' khobar,
aku akan slalu ada untukmu..

-seperti fi'il fa'il,
diriku tak ada artinya tnpa kehadiranmu..

-seperti jer majrur,
kemanapun kau pergi aku akan slalu menemanimu..

-seperti syarat dan jawab,
bila kau tak ada apalah arti hidupku..

-dan sperti isim mabni,
apapun yang trjadi tak akan merubah pendirianku untuk tetap...

Kamis, 28 Oktober 2010

Life is ...

Life is a story all will come and everything will go according to the time that has been determined by Allah SWT. Whatever happens let's say all of that part of the wisdom of life. Simak Baca secara fonetik