Ahlan Wa Sahlan!

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jumat, 05 November 2010

KISAH NABI IBRAHIM AS.

Nabi Ibrahin as. Adalah salah seorang nabi yang termasuk ulul azmi.
Ibrahim mempunyai kedudukan besar di kalangan para pemeluk agama-agam Yahudi, Masehi dan Islam. Beliau dilahirkan dan dibesarkan di negeri Babilon. Nabi Ibrahim as. Mempunyai ayah bernama Azar yang kafir, sedang ibunya adalah orang yang beriman secara diam-diam. (Menurut riwayat lain Azar bukanlah ayah Ibrahim, melainkan seorang yang dianggap ayah oleh Ibrahim).
Ibrahim dilahirkan dalam masa pemerintahan Raja Namrud yang perkasa. Ia seorang penyembah berhala dan mengaku Tuhan, maka orang yang menyembahnya lantaran takut kepadanya.
Ketika Ibrahim menginjak dewasa ia pun mengejutkan bapaknya dengan perkataannya:

اَتَتَّخِذُ اَصْنَامًا اَلِهَةً اِنِّي اَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلَالٍ مُبِيْنٍ.

“apakah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai Tuhan? Sesungguhnya aku melihatmu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.
Kemudian Ibrahim berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah Tuhanmu.”
Ketika Namrud mendengar hal itu, ia pun menghadirkan Ibrahim dan berkata kepadanya: ‘Akulah yang menciptakanmu dan memberikanmu dan memberi rezeki kepadamu.
Ibrahim menjawab: “Engkau berdusta, Tuhankulah yang menciptakanku Dia lalu memberi petunjuk kepadaku dan memberi makan serta memberi minum aku, dan apabila aku sakit Dialah yang menyembuhkan dan mematikan aku, kemudian menghidupkan aku dan yang kuharapkan untuk mengampuni dosaku pada hari kiamat.
Ketika itu Namrud dan orang-orang yang bersamanya tercengang lantaran kagum atas kefasihan lidahnya, kemudian Namrud menoleh kepada Azar dan berkata: “Ambillah anakmu dan peringatkanlah ia dengan kekutanku.
Kemudian bapaknya mengambilnya dan memperingatkannya.
Maka berkatalah Ibrahim kepadanya:

يَااَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَالَا يَسْمَعُ وَلَايُبْصِرُ وَ لاَ يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا

“Hai bapakku, mengapa engkau menyembah sesuatu yeng tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat serta tidak bermanfaat sedikit pun bagimu?”
Maka bapaknya memarahinya dan mencelanya.
Kemudian Ibrahim mendatangi berhala-berhala yang semuanya berjumlah 73 berhala, lalu memecahkannya dengan kapak dan tidak mengganggu berhala yang paling besar, akan tetapi ia menggantungkan kapak itu di kepalanya lalu ia pergi.
Tatkala orang-orang datang ke situ, mereka pun mendapatinya dalam keadaan porak poranda. Mereka menduga bahwa pelakunya tidak lain adalah Ibrahim.
Mereka memberitahu Namrud yang sebelumnya mengaku Tuhan dan gemar menyembah berhala. Maka ia pun menyuruh menghadirkan Ibrahim. Ketika ia hadir di hadapan Namrud, berkatalah Namrud dan kaumnya kepadanya: “Engkaukah yang telah melakukan hal ini terhadap Tuhan-Tuhan kami, hai Ibrahim? ”Ibrahim menjawab: “Bukan, akan tetapi berhala yang terbesar di antara mereka inilah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka bisa berbicara.
Tatkala ia memperhatikan bahwa mereka telah diliputi kebodohan, Ibrahim berkata: “celakalah kalian dan berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, tidakkah kalian berpikir?”Ketika mereka mendengar hal itu, tahulah mereka bahwa pelakunya adalah Ibrahim. Mereka berkata: “Bakarlah dia dan tolonglah Tuhan-Tuhan kamu, jika kamu betul-betul menolong Tuhanmu.” Maka merekapun mengumpulka kayu selama 3 bulan sehingga menumpuk seperti gunung, lalu mereka nyalahkan api di situ dan berkobarlah apinya, sehingg panasnya memenuhi udara dan meliputi segenap penjuru.
Mereka membuat Manjanik (semacam meriam) dan meletakkan Ibrahim di dalamnya lalu melontarkannya ke dalam api. Ternyata api itu menjadi dingin dan menimbulkan keselamatan atas Ibrahim. Kemudian memancarlah di dekatnya sebuah mata air dan tumbuh di sampingnya pohon delima.
Jibril datang kepada Ibrahim memberikan kenikmatan dan api itu tidak menimbulkan bekas apa-apa di tubuhnya. Maka banyak orang yang beriman kepadanya.
Ketika Namrud mengetahui hal itu, Ia pun berkata: “Hai Ibrahim, keluarlah dari negeri kami".
Ibrahim Menetap untuk sementara waktu di kota Harran dengan putri pamannya sarah, akan tetapi ia tidak merasa senang di kota ini, karena penduduknya tidak memenuhi ajakannya dengan perkecualian Luth dan beberapa galintir pengikutnya.
Maka ia pun memutuskan untuk meninggalkan kota itu, Al-Quran mengisyaratkan kepada peristiwa dengan firman Allah Swt:

فَاَْمَنَ لَهُ لُوْطٌ وَ قَالَ اِنِّي مُهَاجِرٌ اِلَي رَبِّي اِنَّهُ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

"Maka berimanlah kepada Luth dan ia berkata: Sesungguhnya aku akan berhijrah kepada Tuhanku, sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Bijaksana.
Sebab dari hijrah ini terjadi permusuhan yang hebat antara Ibrahim dan orang-ortang beriman dengan para penyembah berhala yang mwenolak untuk mengikuti ajarannya supaya beriman kepada Allah.
Ibrahim dan para pengikutnya berangkat menuju ke Syam yang dulunya bernama Kana’an. Maka tinggallah di situ selama waktu yang singkat.
Kemudian Negeri Syam ditimpa bencana hebat yang mengancamnya berupa kelapran, maka penghuninya banyak yang pindah mencari rezeki atau mencari ke tempat lain, termasuk Ibrahim pergi menuju Mesir.

1 komentar: